Sabtu, 16 Februari 2013

Tips dan Trik Menghadapi UN 2013


Tips dan Trik Menghadapi UN

Tips Trik Menghadapi UN - Lulus UN 100%
Tips Menghadapi UN ini didedikasikan untuk kalian para siswa/i yang akan menghadapi UN nanti, menjelang UN yang pasti kan harus belajar terus dan terus. Tapi perlu diperhatikan juga saat hari H nya, yaitu saat UN nya. Berikut ini ada beberapa tips atau trik menjelang UN dan sampai hari nya. Baca dulu baru lakukan ;)

Tips ini terbagi menjadi beberapa situasi
#Pada malam sebelum UN
  1. Setiap malam UN belajar secukupnya, tidak disarankan Online
  2. Setiap malam UN tidur yang cukup
  3. Berdoa sebelum dan sesudah belajar supaya masuk ke otak
  4. Berdoa sebelum tidur, supaya hasil belajar tidak hilang dari dalam otak setelah bangun
  5. "Dilarang Ngantuk sebelum Belajar, Dilarang Belajar kalo udah Ngantuk", karena nanti otak kamu tidak akan sanggup buat nampung dan yang ada nanti, pelajaran yang udah kamu hafal jadi tidak hafal-hafal
  6. Dilarang melakukan mitos bodoh seperti, Membakar buku pelajaran trus Abunya Masukin ke Kopi terus kopinya di minum. Bukannya LULUS malah TAMAT.


#Pada saat sebelum berangkat
  1. Pamit minta restu Orang tua, tetangga, sanak saudara, tukang ojek di pangkalan yang sering nganterin kamu, supir angkot yang sering anter jemput kamu, babe satpam yang jaga sekolahan. Pokoknya yang berjasa buat kamu deh
  2. Sarapan pagi secukupnya ,agar mendapat pasukan energi yang cukup buat Otak. Dan jangan lah engkau sarapan dengan makanan Pedas ,niscaya itu akan menciptakan faktor X
  3. Periksa peralatan tulis, ID card, Papan jalan, dll. Sudah lengkap atau belum
  4. Disarankan jangan Belajar terlalu berat sebelum UN di mulai


#Ketentuan sampai di Sekolah
  1. Datang lebih awal, biasanya "berkah" dateng pagi-pagi
  2. Hindari Faktor X :
    • Overslept - set alarm sebelum tidur
    • Traffic Jam - hindari macet
    • Accident - naik motor pelan-pelan
  3. Ke kamar kecil sebelum UN di mulai


#Saat mengerjakan SOAL UN
  1. Berdoa sebelum ngerjain Soal
  2. Matikan HP untuk menghindari Fitnah
  3. Kerjain Soal yang kamu mengerti terlebih dahulu
  4. Untuk bahasa indonesia / bahasa inggris. Baca soalnya dulu baru baca paragrafnya
  5. Lakukan Relaksasi di tengah mengerjakan Soal untuk menenangkan otot-otot yang tegang. Hal ini juga membuat hal negatif, yaitu mem-pressure teman-teman, lumayan lah iseng dikit. Gaya-gaya udah selesai padahal masih bersih
  6. Inget ini UN, bukan SMPTN. Bantulah teman yang kesusahan bila ada kesempatan, maksudnya kesusahan disini bukan gak punya duit melainkan gak punya ilmu alias gak bisa ngerjain

And the last, Berdoa lah kalo tips dan trik yang saya beri ini tidak menyesatkan kalian... :D

=====================ZONA SESAT======================
Kalo dapet bocoran :
- Di periksa dulu beberapa soal cocok gak jawaban nya dengan soalnya. Kalo cocok gunain kalo gak cocok buang aja
- Jangan buru-buru gunain itu, kerjain dulu semaksimal mungkin kalo udah mentok baru gunain
- Taro bocoran jangan di taro ditempat yang gampang diliat. Jangan sekali-sekali nyontek di HP. Niscaya kalo ketawan bisa Panjang urusannya

Senin, 06 Februari 2012

Perkawinan sedarah (insect)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPY7CU7-NvU3nMOED_GSnumydMV4-pktvdYkH3CMpgI6z4WdjjdKduUI_X5icXKS4yqWIFnfqkP10eekV7h9OqZV3bvN-vAxNXIjkZcWawaREWAJFfBfHZlNZQyrQt5uIOnqOONNPnnuk/s1600/2.jpegMungkin belum banyak yang tahu tentangdampak dan resiko akibat perkawinan sedarah. Dari seluruh penduduk dunia, kemungkinan sekitar 20-50 persen melakukan pernikahan antar kerabat dengan pasangan hidup berasal dari leluhur yang sama atau singkat disebut pernikahan sedarah. Benarkah pernikahan sedarah (garis keturunan yang dekat) berisiko mendatangkan keturunan yang cacat?

Pernikahan sedarah yang dimaksud disini adalah antar sepupu, satu marga atau yang garis keluarganya dekat, tapi bukan sedarah kandung atau incest. Pernikahan sedarah banyak terjadi biasanya si pasangan baru sadar setelah merunut garis keluarganya. Pernikahan sedarah juga terjadi pada Charles Darwin yang menikah dengan sepupu pertamanya Emma.


“Salah satu bahaya yang bisa timbul dari pernikahan sedarah adalah sulit untuk mencegah terjadinya penyakit yang terkait dengan gen buruk orangtua pada anak-anaknya kelak,” ujar Debra Lieberman dari University of Hawaii, seperti dikutip dari LiveScience. Lieberman menuturkan pernikahan dengan saudara kandung atau saudara yang sangat dekat bisa meningkatkan secara drastis kemungkinan mendapatkan dua salinan gen yang merugikan, dibandingkan jika menikah dengan orang yang berasal dari luar keluarga.

Hal ini disebabkan masing-masing orang membawa salinan gen yang buruk dan tidak ada gen normal yang dapat menggantikannya, sehingga pasti ada beberapa masalah yang nantinya bisa menyebabkan anak memiliki waktu hidup pendek. Profesor Alan Bittles, direktur dari pusat genetik manusia di Perth, Australia telah mengumpulkan data mengenai kematian anak yang dilahirkan dari pernikahan antara sepupu dari seluruh dunia.

Diketahui bahwa adanya peningkatan risiko tambahan kematian sekitar 1,2 persen dibandingkan pernikahan bukan saudara dekat. Sementara itu untuk cacat lahir terdapat peningkatan risiko sekitar 2 persen pada populasi umum dan 4 persen pada pernikahan yang orangtuanya memiliki kekerabatan dekat.

Kondisi genetik yang lebih umum terjadi pada pernikahan kerabat adalah gangguan resesif langka yang bisa menyebabkan berbagai macam masalah, seperti kebutaan, ketulian, penyakit kulit dan kondisi neurodegeneratif.

“Hampir semua orang membawa mutasi genetik, tapi ketika suatu populasi memiliki ruang lingkup yang kecil maka mutasi gen akan menjadi lebih sering terjadi,” ungkap Prof Bittles, seperti dikutip dari BBC.

Jika dua orang yang membawa gen resesif mereproduksi, maka anak-anaknya memiliki satu dari empat kesempatan untuk memiliki kelainan tersebut dan satu dari dua anak memiliki kesempatan menjadi pembawa sifat (carrier). Hal inilah yang membahayakan pernikahan sedarah atau memiliki hubungan kekeluargaan yang dekat, karena risiko penyakit atau kondisi genetik tertentu menjadi lebih besar.

Prof Bittles menjelaskan sangat penting bagi orang yang akan menikah untuk melakukan pemeriksaan genetik terlebih dahulu agar bisa mencegah dampak yang mungkin terjadi pada anak-anaknya. Cara ini merupakan penyaringan selektif yang jauh lebih efektif.

Mungkin Kita pernah denger atau emang ada dilingkungan kita pernikahan satu orang pria dan satu orang perempuan yang masih ada hubungan kekeluargaan atau saudara sepersusuan, atau masih keluarga sendiri..?
Nah Apa akibat dari perbuatan tersebut yaitu pernikahan sedarah atau insect.
Dalam ilmu genetik, pernikahan dengan sesama kerabat keluarga (sampai sejauh sepupu II – great grandparents yang sama) disebut dengan consanguineous marriage. Secara umum consanguineous marriage diterjemahkan sebagai perkawinan sedarah.
Penelitian-penelitian secara populasional menunjukkan bahwa anak-anak hasil perkawinan sedarah ini memiliki risiko lebih besar menderita penyakit-penyakit genetik tertentu. Terutama yang sifat penurunannya autosomal recessive (lihat 'Apakah anak bisa normal jika menikahi keluarga albino?' dan 'Risiko menikahi pasangan dari keluarga pengidap Thalassemia').
Pada sifat penurunan seperti ini, pembawa (carrier) tidak akan menunjukkan tanda-tanda penyakit apapun.
Sementara itu karena orang-orang dalam satu keluarga memiliki proporsi materi genetik yang sama, maka suami istri yang memiliki hubungan saudara juga memiliki risiko membawa materi genetik yang  sama.
Jika salah satu adalah carrier suatu penyakit autosomal recessive maka terdapat kemungkinan bahwa yang lain juga pembawa. Seberapa besar kemungkinannya bergantung pada seberapa dekat kekerabatannya.
Dalam hal ini, jika orangtua dari suami adalah saudara kandung dari orang tua istri, kemungkinannya tentu lebih besar dibandingkan jika orangtua suami adalah sekedar saudara jauh dari orang tua istri.
Anak yang dihasilkan dari perkawinan (sedarah maupun tidak) dimana kedua orang tuanya adalah pembawa suatu penyakit genetik autosomal recessive dapat menderita penyakit tersebut (dengan kemungkinan 25%), dapat menjadi carrier juga (dengan kemungkinan 50%) atau sama sekali sehat dan bukan carrier (dengan kemungkinan 25%), Allah swt berfirman :

" Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS An Nisaa`: 23)






SEBAGAI isu kekerasan seksual, kasus incest (perkawinan sedarah) sebenarnya bukanlah kasus baru. Fakta tentang incest sering kali tidak muncul karena dianggap aib keluarga. Padahal menyimpan dan menyembunyikan fakta incest bak menyimpan api dalam sekam. Tetapi masalahnya, pendampingan kasus incest bukanlah hal yang mudah. Perlu keberanian dari berbagai pihak, terutama keluarga, untuk bisa melihat ini secara proporsional dan berpihak kepada korban. Belakangan ini muncul satu keluarga di Tabanan dan Bangli menderita kulit bersisik. Apakah ini akibat dari hasil perkawinan sedarah?
Dr. Boyke mengatakan berbagai dampak bisa muncul karena perkawinan sedarah. Kalau pertalian darah itu jauh (bukan saudara kandung atau sepupuan) perkawinan diperbolehkan.  Pada perkawinan yang hubungan darahnya dekat, seringkali penyakit-penyakit yang diturunkan muncul. Misalnya penyakit talasemia, kulit, hernopilia dan lain-lain). Kalau orangtuanya penderita kulit bersisik, maka kemungkinan besar turunannya juga menderita kulit bersisik.
Menurut Boyke, sebaiknya dihindari menikah dengan saudara yang hubungan darahnya dekat (masih saudara sepupu). Tetapi jika "terpaksa", cobalah konsultasi dengan ahli genetika.
Tidak benar perkawinan yang masih mempunyai hubungan keluarga akan menghasilkan anak cacat. Biasanya jika perkawinan itu terpaksa  harus dilakukan, konseling genetika diperlukan, untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan penyakit yang diturunkan. Tidak selalu anak pertama hasil perkawinan yang masih mempunyai hubungan keluarga cacat. Kemungkinan anak cacat itu biasanya dilihat dari kemungkinan gen yang membawa penyakit keturunan bertemu,  sehingga menghasilkan keturunan yang cacat.
Sementara itu, Kepala Divisi Kesehatan Reproduksi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jakarta Dr. Ramonasari mengatakan incest adalah hubungan badan atau hubungan seksual yang terjadi antara dua orang yang mempunyai ikatan pertalian darah. Dalam hal ini hubungan seksual sendiri ada yang bersifat sukarela dan ada yang bersifat paksaan. Nah, yang paksaan itulah yang dinamakan perkosaan. Jika itu terjadi antara dua orang yang bertalian darah itulah yang dinamakan incest. Dan, kasus incest yang lebih banyak diketahui masyarakat adalah perkosaan incest.
Perkawinan sedarah misalnya antara kakak dengan adik, ibu dengan anak, bapak dengan anak, atau paman dengan keponakannya. Dalam arti yang masih sangat dekat hubungannya. Tetapi yang benar dikatakan incest itu yang murni hubungan sedarah seperti kakak dengan adik, atau bapak dengan anak.
Menurutnya, tidak setiap pernikahan incest akan melahirkan keturunan yang memiliki kelainan atau gangguan kesehatan. Jadi detailnya seperti ini, bisa saja gen-gen yang diturunkan baik dan melahirkan anak yang normal. Walaupun begitu, kelemahan genetik lebih berpeluang muncul dan riwayat genetik yang buruk akan bertambah dominan serta banyak muncul ketika lahir dari orangtua yang memiliki kedekatan keturunan. Pada kasus incest, penyakit resesif yang muncul dominan. Namun gangguan emosional juga bisa timbul bila perlakuan buruk terjadi saat pertumbuhan dan perkembangan janin pra dan pascakelahiran.
Apabila terjadi kelahiran, anak perempuan lebih rentan dan berpeluang besar terhadap penyakit genetik yang diturunkan orangtuanya. Incest memiliki alasan lebih besar yang patut dipertimbangkan dari kesehatan medis. Banyak penyakit genetik yang berpeluang muncul lebih besar. Sebut saja pada genetik, kromosom yang mengalami gangguan kesehatan jiwa (skizoprenia), Leukodystrophie atau kelainan pada bagian saraf yang disebut milin, ada bagian dari jaringan penunjang pada otak yang mengalami gangguan yang menyebabkan proses pembentukan enzim terganggu.
Selain itu, perkawinan sedarah juga menghasilkan keturunan albino (kelainan pada pigmen kulit) dan keterlambatan mental (idiot) serta perkembangan otak yang lemah. Banyak penyakit keturunan yang akan semakin kuat dilahirkan pada pasangan yang memiliki riwayat genetik buruk dan terjadi incest. Namun, yang harus diwaspadai juga kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat ibu mengandung dan adanya rasa penolakan secara emosional dari ibu

Sabtu, 26 November 2011

si kancil dan buaya

kisah usang si kancil dan buaya

hiduplah se ekor kancil di dalam sebuah hutan.......

di pagi yang sangat cerah.....ayam keras berkokok.." ku..ku..ruyuk..............."..........kancil pun terbangun dari tidurnya....
uh.....kancil turun dari ranjang buntutnya.....
wah...laper nich....keluh si kancil dengan perutnya yang keroncongan........o...iya...( ucap kancil teringat ).....di desa sebrang kan ada pesta......

tanpa menunggu lama2 kancil pun bergegas mau pergi ke desa sebrang.......

kancil pun berjalan dengan semangatnya......makan enak nich.....,,,, setelah jauh berjalan di jumpainya sungai yang sangat lebar....waduh.........jembatanya rusak ki gek piye......??????!!!!!...wah...piye yo carane nyebrang ki....banjir maneh......( ucap kancil sambil berfikir..).....

sejenak kancil berfikir....munculah ide sangat jitu ( tau sendiri kan otak kancil ).......kancil melihat krumunan buaya yang sedang santai2 di pinggiran sungai dan terlihat kelaparan.....

wah...boyo guoblok-guoblok ki tak apusane wae dho'an....( pikir kancil licik )....dihampirilah si buaya - buaya itu....hai buaya...kesini kamu semua....(teriak kancil lantang )...ada apa kancil.....????... ( semua buaya menjawab )....gini lho kamu semua buaya....aku mo minta tolong nich....pada mau ga ya....?????...(ucap kancil dengan penuh pinta ).....tapi imbalanya apa'e cil...????....( jawab buaya )....tenang aja....nanti kalau sudah sampai sebrang sana tak kasih kerbau dech....satu - satu pokok'e... ( kancil memberi keyakinan )......piye konco-konco...dho gelem ora.....?????? ( tanya pimpinan buaya )........siap dhe.........( kawanan buaya menjawab ).....

sekarang gini...kalian berbaris rapi dari sini sampai ujung sungai itu...nanti sekalian aku menghitung kalian ada berapa.... ( kancil memberi ketegasan )... oke..........!!!!....( jawab semua buaya ), ning ojo ngapusi lho cil.....,,, iyo.....rha percoyo ki lho... ( jawab kancil dengan kesal )...

setelah itu kawanan buaya berbaris rapi di sungai, dan tampak seperti jembatan yang akan di lalui kancil.......

wis siap... ( kancil bertanya )....wis cil.... ( buaya menjawab tegas ).....
tak wiwiti yo.....( kancil berseru ).....

kancil pun mulai melangkah di atas punggung buaya untuk menyebrang sambil menghitung......
satu....dua...tiga.....( hitungan kancil sambil berjalan disetiap punggung buaya )........................

TAPI.................
setelah hitungan kancil seusai hitungan punggung buaya ke 21 naik ke punggung buaya ke 22......suara aneh terdengar......" HAEP....."......
dan TERNYATA...............
suara itu adalah suara buaya ke 22 yang sedang menyantap si kancil.............

" lha gimana engga', wong buaya itu udah baca komic si kancil dan buaya 10 tahun yang lalu.........jadi hafal dong si buaya nomer 22 dengan tipuan kancil ini......." WIS TAU CIL.....".....ucap buaya dengan menyantap....